Muvila.com – Belum lama ini, Joko Anwar diberitakan sedang menyelesaikan film pendek terbarunya yang membuat ulang salah satu adegan film horor Candyman. Kini, muncul kabar bahwa Joko akan membuat satu lagi film pendek yang ceritanya terinspirasi dari lukisan karya maestro Indonesia, Raden Saleh.
Mengutip Kompas.com, Joko Anwar memilih lukisan Raden Saleh yang berjudul Wounded Lion sebagai ide cerita film pendek. Proyek film pendek ini merupakan hasil kolaborasi dengan National Gallery Singapore yang mengangkat tema "Art Through Our Eyes".
Joko Anwar bukanlah satu-satunya sutradara yang tergabung dalam proyek film pendek ini. Ada juga beberapa sineas ternama Asia Tenggara lainnya. Sebut saja Apichatpong Weerasethakul (Thailand), Brillante Mendoza (Filipina), Eric Khoo (Singapore), dan Ho Yuhang (Malaysia). Setiap sutradara ini memilih satu lukisan koleksi National Gallery Singapore untuk dijadikan film pendek.
Lukisan-lukisan yang akan dijadikan ide cerita untuk film pendek oleh para sutradara ini, antara lain Merapi, Eruption By Day (1865) dan Merapi, Eruption By Night (1865) yang keduanya karya Raden Saleh; Marketplace During the Occupation (1942) karya Fernando Cueto Amorsolo; Portable Cinema (1977) karya Chua Mia Tee; dan Aku (1958) karya Latiff Mohidin.
“Kami sangat senang berkolaborasi dengan lima sutradara berbakat itu. Kolaborasi ini adalah bagian dari National Gallery of Singapore untuk menyajikan perspektif unik tentang seni Asia Tenggara. Harapannya, kolaborasi ini juga akan membuat seni dapat diakses secara beragam," ujar Direktur National Gallery Singapore,Eugene Tan, seperti dikutip Kompas.com.
Eugene Tan juga menjelaskan bahwa kolaborasi ini dilakukan untuk memicu dialog seni se-Asia Tenggara. Diharapkan melalui film-film pendek ini, kelak bisa muncul rasa ingin tahu di diri penonton sehingga menciptakan keinginan untuk mengunjungi galeri dan melihat lukisan-lukisan yang ada. Setiap sutradara akan memproduksi film pendeknya di negara masing-masing. Rencananya, film-film pendek tersebut akan dirilis tahun ini.
Tak heran jika Rotten Tomatoes pun mengganjar film ini dengan nilai sempurna.
Dari sekadar penasaran, Elisa ternyata malah jatuh hati dengan makhluk amfibi yang humanoid.
Di sisi lain, film ini juga menjadi sindiran bagi orang-orang zaman sekarang.
Pantas kiranya jika Love For Sale dikatakan sebagai film drama percintaan yang tak biasa.
Film ini mengisahkan hubungan tak biasa antara kembar dampit, Tantra dan Tantri.
Tak ada pilihan lain yang bisa diambil Dominika, lantaran pamannya telah membantu membiayai pengobatan ibunya.
Bagi orang dewasa, kisah cinta receh macam yang ada dalam film Yowis Ben ini sering dipandang sebelah mata. Padahal...
Film ini sendiri memberikan makna penting jika semestinya kebebasan pers semata diperuntukkan rakyat, bukan pemerintah.
Empat belas tahun lamanya, Tita menjalani LDR dengan Adit yang terpisah jauh antara Jakarta dan Paris.
Kisah Black Panther ini sendiri sebenarnya kelanjutan dari Captain America: Civil War.