Film X-Men: Apocalypse lanjutkan franchise X-Men tanpa konflik yang memberi perubahan besar.
Film The Window gunakan plot pengungkapan misteri untuk menyorot tradisi patriakal.
The Angry Birds Movie integrasikan ciri-ciri karakter versi game-nya dalam sebuah cerita yang mudah dicerna.
Tak memunculkan gimmick semembekas film pertamanya, kekuatan Ada Apa dengan Cinta? 2 bertumpu pada karakter.
Captain America kali ini harus berbagi layar dengan lebih banyak bintang tamu superhero Marvel.
Film Surat Cinta untuk Kartini memenuhi fungsi perkenalan garis besar perjuangan Kartini bagi rakyat.
Film Eye in the Sky menyorot pemberantasan terorisme yang memunculkan pertanyaan-pertanyaan soal moralitas.
Film gabungan live action dan animasi CGI ini menyusun rapi kisah klasik dalam gaya kini dan tetap khas Disney.
Film 10 Cloverfield Lane bergulir mencekam lewat misteri di ruang yang terbatas.
Film garapan Monty Tiwa ini kedepankan kisah roman remaja yang tanpa harus serba berbunga-bunga.
Batman v Superman: Dawn of Justice dijadikan landasan untuk aksi para superhero di DC Extended Universe.
Film Mermaid gabungkan humor, kisah cinta, dan pesan lingkungan jadi tontonan menghibur.
Po si panda harus meningkatkan ilmu kung fu sekaligus mengenal asal muasalnya.
Dengan film bagian pertama sebagai fondasi cerita, Comic 8: Casino Kings Part 2 tinggal mengeksekusi bagian klimaksnya.
Crouching Tiger Hidden Dragon: Sword of Destiny mampu menghibur walau tak selevel film pendahulunya.
Kemas mitologi Mesir kuno dalam laga fantasi, Gods of Egypt juga sampaikan subteks tentang ketuhanan.
Film animasi Zootopia membungkus kisah detektif bermakna dalam dengan pendekatan ceria khas Disney.
Film Room paparkan kompleksitas hubungan keluarga pascaperistiwa penculikan seorang wanita muda.
Film Spotlight mampu bertutur kuat dengan kekuatan cerita dan pemeran tanpa hiasan teknis berlebihan.
Film Deadpool maksimalkan unsur komedi dan kekerasan membungkus kisah superhero yang ringan menghibur.